Ketika Ia Bilang Sayang
Sesekali terkadang ada hal yang membuat saya ingin menangis bahkan meski tanpa alasan.
Saya sedang belajar untuk bisa memanajemen diri, khususnya saat bersama dengan anak. Sebisa mungkin saya mencoba untuk tetap tenang mengahadapi anak yang super aktif.
Tapi saya tetap hanya seorang wanita biasa yang berusaha untuk bersabar. Maka, ketika mulut ini saya arahkan untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia dan berusaha sebijak mungkin, terkadang hanya air mata yang mampu berbicara.
Siang ini entah mungkin karena hati saya yang belum bisa terkondisikan, dengan berbagai hal rasanya saya ingin menangis.
Akhirnya usai shalat Dzuhur, tak terbendung air mata ini mengalir di pipi. Sebenarnya ingin menyembunyikannya dari pandangan Ziyad, tapi tak bisa. Ia yang selalu ada di dekat saya akhirnya bertanya.
"Bunda kenapa?" tanyanya dengan wajah simpati. Saya hanya menggeleng tanpa kata-kata.
"Bunda sedih ya?" tanyanya lagi menirukan saya kalau melihatnya menangis.
Tidak mendengar jawaban saya, akhirnya dia pun mendekat dan memeluk saya sambil menepuk-nepuk lembut pundak saya.
"Bunda sayang Ziyad," ucap saya lembut padanya.
Ia pun membalasnya dengan kata yang mampu meluluhkan hati saya. "Ziyad juga sayang bunda," ucapnya sepenuh hati sambil mengecup pipi saya.
Ya Allah, nikmat mana lagi yang hamba dustakan. Ketika di hadapan hamba ada malaikat kecil yang mengungkapkan cinta pada ibunya.
Maafkan atas segala khilaf dan kelalaian hamba pada-Mu dan padanya yang menjadi amanah dari-Mu.
#hari12
#gameslevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#InstitutIbuProfesional
Saya sedang belajar untuk bisa memanajemen diri, khususnya saat bersama dengan anak. Sebisa mungkin saya mencoba untuk tetap tenang mengahadapi anak yang super aktif.
Tapi saya tetap hanya seorang wanita biasa yang berusaha untuk bersabar. Maka, ketika mulut ini saya arahkan untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia dan berusaha sebijak mungkin, terkadang hanya air mata yang mampu berbicara.
Siang ini entah mungkin karena hati saya yang belum bisa terkondisikan, dengan berbagai hal rasanya saya ingin menangis.
Akhirnya usai shalat Dzuhur, tak terbendung air mata ini mengalir di pipi. Sebenarnya ingin menyembunyikannya dari pandangan Ziyad, tapi tak bisa. Ia yang selalu ada di dekat saya akhirnya bertanya.
"Bunda kenapa?" tanyanya dengan wajah simpati. Saya hanya menggeleng tanpa kata-kata.
"Bunda sedih ya?" tanyanya lagi menirukan saya kalau melihatnya menangis.
Tidak mendengar jawaban saya, akhirnya dia pun mendekat dan memeluk saya sambil menepuk-nepuk lembut pundak saya.
"Bunda sayang Ziyad," ucap saya lembut padanya.
Ia pun membalasnya dengan kata yang mampu meluluhkan hati saya. "Ziyad juga sayang bunda," ucapnya sepenuh hati sambil mengecup pipi saya.
Ya Allah, nikmat mana lagi yang hamba dustakan. Ketika di hadapan hamba ada malaikat kecil yang mengungkapkan cinta pada ibunya.
Maafkan atas segala khilaf dan kelalaian hamba pada-Mu dan padanya yang menjadi amanah dari-Mu.
#hari12
#gameslevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#InstitutIbuProfesional
0 Response to "Ketika Ia Bilang Sayang"
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya...